Karya Tulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Salah satu cabang olahraga yang sangat populer belakangan ini adalah olahraga lari atau marathon. Terutama di daerah urban seperti Jakarta, tidak asing apabila kita melihat orang baik lelaki atau perempuan, dari anak-anak sampai orang dewasa yang sedang berlari di sekitar kota di pagi, sore, ataupun malam hari.
Olahraga lari berbeda dengan olahraga yang lain, karena berlari adalah kemampuan yang sudah dimiliki manusia sejak zaman dahulu. Contohnya lari bagi manusia purba digunakan untuk berburu atau melakukan sesuatu yang membutuhkan pergerakan yang cepat dari satu tempat ke tempat lain. Tetapi lama kelamaan peradaban manusia semakin berkembang sehingga berlari dijadikan sebagai sebuah olahraga dan tidak lagi digunakan untuk berburu atau mencari makanan, terlebih lagi kendaraan untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain juga sudah sangat berkembang, dari kereta kuda hingga sekarang yaitu mobil, motor, kapal laut maupun pesawat udara dan sejenisnya.
Lari merupakan olahraga yang sangat mudah dilakukan saat ini, sehingga sekarang sangat banyak orang yang sudah menjadikan lari sebagai bagian dari gaya hidup mereka, selain untuk menjaga kesehatan tubuh, mereka juga mengikuti olahraga lari yang sedang tren saat ini, sebagai buktinya, banyak sekali pelari yang mengikuti event – event di sekeliling Indonesia, seperti Jakarta Marathon, Surabaya Marathon, Borobudur Marathon, dan banyak lagi.
Karena itulah, penulis memutuskan untuk memilih judul “Olahraga Lari & Marathon Sebagai Gaya Hidup Kaum Urban.”
                       
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan olahraga lari & marathon?
2.      Apa yang dimaksud dengan kaum urban?
3.      Bagaimana sejarah olahraga lari dan apa sajakah jenis-jenisnya?
4.      Mengapa olahraga lari banyak digemari oleh kaum urban di Indonesia?
5.      Faktor – faktor apakah yang mendukung banyak penyelenggaraan marathon disekitar ibu kota?
6.      Apakah manfaat olahraga lari pada kaum urban dari sisi kesehatan dan perekonomian?

1.3  Batasan Masalah
Penulis membatasi ruang lingkup pembahasan pada faktor dan manfaat olahraga lari & marathon yang telah menjadi gaya hidup kaum urban di beberapa kota besar di Indonesia.

1.4  Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1.      Menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan olahraga lari dan kaum urban.
2.      Mengetahui penyebab tersebar luasnya olahraga lari serta maraknya trend lari pada kaum urban di Indonesia.
3.      Mengetahui faktor – faktor pendorong pemerintah mendukung banyak penyelengaraaan marathon disekitar ibu kota.
4.      Mengetahui manfaat olahraga lari pada kaum urban dari sisi kesehatan dan perekonomian.

1.5  Teknik Pengumpulan Data
Pada karya tulis ini penulis menggunakan teknik studi pustaka, yaitu mencari referensi dari buku dan internet, serta observasi lapangan, yaitu mengamati langsung tempat untuk mendapatkan data pendukung.

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Olahraga Lari
Olahraga lari merupakan olahraga tertua di dunia, berlari sudah dikenal dari zaman dahulu. Berlari dan berjalan relatif sama karena keduanya meletakkan kaki disuatu tempat secara bergantian untuk mencapai titik tentu, yang membedakannya hanyalah kontak kaki dengan tanah.
Olahraga lari menurut M. Djumijar (2004:13) adalah frekuensi langkah yang di cepatkan sehingga badan seperti melayang saat berlari. Lari adalah gerakan dasar mengais, badan yang bergerak maju karena adanya akibat dari gaya dorong ke belakang terhadap tanah. Eddy Purnomo (2007: 1) menyatakan, olahraga lari ada berbagai macam yaitu:
a.       Lari jarak pendek atau sprint
Jarak tempuhnya adalah 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Lari sprint dimulai dari 50 meter sampai 400 meter.
b.      Lari jarak menengah atau middle distance
                   Jarak tempuhnya 800 meter, 1.500 meter, dan 3.000 meter.
c.       Lari jarak jauh atau long distance
Jarak tempuhnya 3000 keatas, umumnya mencapai 5.000 meter, 10.000 meter, dan 42.195 meter yang disebut juga marathon.
Berdasarkan definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa olahraga lari adalah olahraga tertua di dunia yang dilakukan dengan meletakkan kaki di suatu tempat secara bergantian dan dengan frekuensi yang lebih cepat dibanding berjalan. Olahraga lari juga dibagi menjadi tiga macam yaitu jarak pendek, jarak menengah, dan jarak jauh atau marathon.

2.2 Definisi Kaum Urban
Seorang ahli antropologi R. Linton mengemukakan, bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berfikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Sosiologi membagi komunitas menjadi komunitas rural dan komunitas urban.
Masyarakat urban adalah masyarakat yang tinggal di perkotaan. Urban community adalah sekumpulan masyarakat yang anggotanya relatif besar dan mata pencaharian utamanya berdagang dan industri. Beberapa ciri – ciri kaum urban adalah:
·         Kehidupan keagaaman berkurang, karena cara berpikir yang rasional dan cenderung sekuler
·         Sikap mandiri yang kuat dan tidak terlalu tergantung pada orang lain sehingga cenderung individualistis
·         Pembagian kerja sangat jelas dan tegas berdasarkan tingkat kemampuan/ keahlian
·         Hubungan antar individu bersifat formal dan interaksi antar warga berdasarkan kepentingan.
·         Sangat menghargai waktu sehingga perlu adanya perencanaan yang matang.
·         Masyarakat cerderung terbuka terhadap perubahan didaerah tertentu, tingkat pertumbuhan penduduknya sangat tinggi dan kontrol sosial antar warga relatif rendah
·         Kehidupan bersifat non agraris dan menuju kepada spesialisasi keterampilan
·         Mobilitas sosialnya sangat tinggi karena penduduknya bersifat dinamis, memanfaatkan waktu dan kesempatan, kreatif, dan inovatif
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa tren olahraga lari pasti sangat mudah untuk diterima dan diikuti oleh banyak orang dari masyarkat urban tersebut yang dikarenakan oleh ciri – ciri yang dimiliki

2.3 Sejarah Olahraga Lari dan Marathon
     Pada sekitar 766 tahun sebelum masehi, seorang tentara berlari dari 40km dari Yunani ke Athena untuk memberitahukan kemenangan Yunani atas Persia, ketika sampai di Athena, tentara itu meninggal, sebagai kenangan jasanya, diselenggarakanlah olimpiade lari pertama, kompetisi olahraga pertama diberi nama Olimpiade karena berlangsung di kota Olympia, karena olimpiade saat itu masih kuno, hanya ada lima cabang olahraga dan tiga diantaranya adalah olahraga kaki. Hadiah saat itu merupakan uang dan olive oil. Sedangkan Marathon mulai dikenal sejak 490 tahun sebelum masehi di kota Marathon, sejak saat itu lama kelamaan olahraga lari terus berkembang.
Sampai pada tahun 1870-1871 dimana negara Perancis kalah pada perperangan Franco-Prussian. Seorang sejarawan mengatakan bahwa kekalahan Perancis disebabakan oleh kurangnya latihan fisik para tentara Perancis. Lalu terjadilah restrukturisasi kepada Olimpiade yang menghasilkan olimpiade modern pertama di Athena pada tahun 1896. Melainkan lima, di olimpiade modern tersebut terdapat sembilan cabang olahraga. Dan disaat itu juga olahraga lari digolongkan ke dalam tiga bagian yakni:
·      Lari jarak pendek (sprint) dibagi menjadi 100m, 200m, dan 400m, sedangkan lari sprint mempunyai jarak yang dimulai dari 50m – 400m.
·      Lari jarak menengah (middle distance), dibagi menjadi: 800m, 1.500m dan 3.000m.
·      Lari jarak jauh, dibagi menjadi 5.000m, 10.000m, dan 42.195m (marathon)
Setelah olimpiade modern tersebut, olahraga lari semakin tersebar luas dan membuat banyak sejarah dalam perkembangannya, seperti pemecahan rekor oleh Roger Bannister pada 6 Mei 1954, Roger berlari sepanjang 1 mil dalam waktu 3:59,4 di Oxford. Waktu tersebut sekarang dijadikan standar oleh pelari lain. Karena olahraga lari semakin meluas, perempuan akhirnya juga ikut olahraga lari pada tahun 1928 sebagai kesetaraan gender diadakan 5 cabang olahraga untuk perempuan yang diantaranya adalah cabang olahraga lari. Perlombaan lari perempuan pertama adalah berlari 800m, tidak seperti perempuan sekarang yang dapat berlari marathon sejauh 5000m sampai 42.000m, perempuan – perempuan dahulu banyak yang pingsan di garis finish karena kelelahan dan belum terbiasa.
Olahraga lari pun juga tidak melihat ras atau warna kulit, hal tersebut sudah terbukti, walau bertahun – tahun hanya kebanyakan orang kulit putih yang ikut atau memenangkan perlombaan – perlombaan lari, terbitlah seorang kulit hitam dari Etiopia bernama Abebe Bikila. Dia sudah memenangkan olimpiade marathon sebanyak dua kali, yaitu pada 1960 dan 1964. Sejak saat itu banyak orang kulit hitam yang ikut memenangkan banyak olimpiade lari.
Dan sampai sekarang olahragi lari masih berkembang, banyak sekali kompetisi – kompetisi lari dan marathon diseluruh dunia dengan tujuan yang berbeda – beda seperti fun run, charity run, competitive run, dan masih banyak lagi.

2.4 Jenis – Jenis Olahraga Lari Pada Olahraga Atletik
Olahraga lari memiliki banyak macam yang berbeda – beda, mulai dari peraturannya hingga cara melakukannya, semua macam dari olahraga lari ini berada di dalam olahraga atletik yaitu :
·         Olaharaga Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek jaraknya dibagi menjadi 100, 200, dan 400 meter, sedangkan sprint berjarak dari 50 sampai 400 meter. Pelari yang sampai garis akhir dinyatakan pemenang. Lari jarak pendek betujuan untuk memaksimalkan kecepatan secara horizontal. Pelari harus melebarkan langkahnya dan mengeluarkan tenaga sebanyak mungkin
·         Olahraga Lari Jarak Menengah
Lari jarak menengah merupakan lari dengan jarak sepanjang 800 sampai 3000 meter. Sebelum mulai berlari, para pelari menempelkan telapak tangan di tanah, meluruskan pandangan mata ke depan, dan boleh mengayunkan lengan dengan seperlunya. Kemudian badan pelari condong kedepan sebelum adanya peluit ditiup yang artinya perlombaan dimulai. Salah satu poin yang paling penting adalah dengan lari dengan jarak menengah yaitu berlari dengan apaadanya. Jika dirasa tubuh tidak kuat berlari dengan kecepatan maksimal sebaiknya jangan memaksakan diri. Ketika mendekati sebuah garis finish, pastikan kecepatan lari lebih di tingkatkan.
·         Olahraga Lari Jarak Jauh
Lari jarak jauh mempunyai jarak antara lain 5.000 meter, 10.000m, dan 42.195 (marathon). Dalam marathon nantinya dilakukan di area luar seperti jalan raya yang jaraknya cukup panjang.
·         Olahraga Lari Estafet
Lari estafet adalah sebuah olahraga yang dilakukan dengan cara bersambung dengan satu tim. Setiap tim dalam lari estafet terdiri dari empat orang dan nantinya dilakukan dengan cara memberikan sebuah tongkat estafet kepada setiap pelari yang dilakukan secara sambung menyambung dari orang pertama, kedua, ketiga, hingga keempat. Saat pelari memberikan sebuah tongkat estafet kepada pelari lain, jaraknya sendiri sudah ditentukan. Dalam olahraga ini hal yang paling penting adalah kekompakan dalam sebuah tim. Para peserta nantinya harus berlari dengan membawa sebuah tongkat. Lalu pada putaran pertama pelari akan memberikan tongkatnya kepada pelari selanjutnya dan seterusnya. Saat seorang peserta memberikan tongkat ke temannya ada aturan sendiri yang harus di lakukan.
Jarak yang dilakukan pada lari estafet meliputi 4×100 meter dan sejauh 4×400 meter. Maksudnya itu adalah jarak yang di tempuh setiap pelari ke pelari lainnya sejauh 100 meter dan 400 meter jika ditambah seluruhnya.
·         Olahraga Lari Halang Rintang (Lari Gawang)
Lari halang rintang memiliki jarak sejauh 3000 meter. Berbeda dengan lari lainnya, saat berlari, pelari harus melalui banyak rintangan di sekitar jalur lari. Rintangannya berbeda – beda, diantaranya adalah water jump dan rintangan gawang.  Agar bisa memenangkan perlombaan lari haling rintang, seorang pelari harus memiliki stamina yang kuat dan bisa melewati segala rintangan yang tersedia.

2.5 Manfaat Olahraga Lari
Olahraga lari merupakan olahraga yang memiliki banyak sekali pengaruh yang bermanfaat bagi kesehatan manusia, karena lari merupakan olahraga yang membutuhkan semua pergerakan dari tubuh manusia, bahkan olahraga lari sangat populer belakang ini dalam kalangan urban karena banyaknya manfaat yang bisa didapatkan dari olahraga tersebut.



2.5.1 Manfaat Olahraga Lari pada Sisi Kesehatan
·         Membakar lemak
Dengan berlari, tubuh kita membakar banyak sekali lemak, karena itulah olahraga lari sangat cocok untuk orang yang obesitas atau memang hanya ingin menurunkan berat badan saja.
·         Mengurangi stress
Lari sudah terbukti bahwa dapat bekerja seperti sebuah antidepresan, sebab berlari membuat tubuh meningkatkan produksi hormon – hormon yang dapat membuat suasana hati membaik. Maka bisa dibilang bahwa berlari dapat mengurangi depresi.
·         Mencegah osteoporosis
Orang – orang lansia sering kali terkena osteoporosis yang menyebabkan rapuhnya tulang – tulang ditubuh, hal ini bisa dicegah dengan rutin berlari di masa muda, dengan begitu pertumbuhan sel – sel tulang menjadi lebih meningkat dan menurunkan resiko terkena osteoporosis.
·         Mencegah penyakit jantung
Dengan berlari, jantung juga akan ikut terlatih dan tidak rentan terhadap penyakit – penyakit kardiovaskular, terutama jantung koroner.
·         Meningkatkan kesehatan otak
Olahraga lari ternyata juga memilik pengaruh terhadap otak, karena saat berlari, sirkulasi darah menjadi lancar dan mengakibatkan peningkatan jumlah oksigen yang masuk, dan membuat otak semakin sehat dan tajam.
·         Menguatkan otot
Menurut Glen Thurgood (2014:12) pada The Complete Running & Marathon Book, otot adalah teman baik seorang pelari, otot memberi tahu ketika berlari dengan baik, dan memperingati ketika beraktifitas lari terlalu keras. Otot akan semakin kuat dan terlatih jika sering diasah secara rutin, semakin rajin berlari, semakin tinggi kekuatan kita pada saat berlari.

2.5.2 Manfaat Olahraga Lari pada Sisi Perekonomian
Selain kesehatan, olahraga lari juga mempunyai beberapa pengaruh terhadap perekonomian kaum urban di Indonesia yaitu:
·         Tidak diperlukannya uang banyak untuk berolahraga
Adanya tren olahraga ini membuat penduduk bisa banyak berolahraga dan menghabiskan uang secara minimal atau tidak sama sekali, karena berbeda dengan olahraga lain, lari hanya membutuhkan sepatu yang cocok dipakai, waktu, dan tempat.
·         Banyak penyelenggaraan acara lari di banyak tempat.
Maraknya tren lari memicu penyelenggaraan lari di mana – mana, hal ini membuat para investor olahraga lari mendapat penghasilan yang lumayan, apalagi jika yang ikut mencapai ratusan atau bahkan ribuan, terkadang orang ikut demi mendapatkan hadiahnya yang sering kali sangat besar.
·         Banyaknya orang asing dari negara lain yang datang ke Indonesia
Tidak jarang kita melihat orang dari negara jauh datang ke Indonesia hanya untuk mengikuti event lari yang ada, hal itu dapat disebabkan karena mereka ingin meraih hadiah yang tersedia jika menang, banyak sekali orang dari negara luar berpenghasilan tinggi karena banyak memenangkan event lari di sekitar Indonesia. Karena hal tersebut maka negara Indonesia mendapat banyak keuntungan dari banyaknya orang asing yang ingin berkompetisi di Indonesia.

2.6 Penyebab Digemarinya Olahraga Lari Oleh Kaum Urban
Lari merupakan olahraga yang cocok dengan kaum urban terutama generasi millenial. Dikatakan demikian karena di kota-kota besar, olahraga ini sangat diminati. Bisa saja karena manfaat banyak dan dengan biaya yang sangat rendah, berbeda dengan olahraga – olahraga yang lain.
Generasi milenial biasanya menyukai partisipasi dalam event lari publik, baik kategori 5 KM, 10KM, half-marathon, dan sebagainya. Tujuan mereka mengikuti kegiatan itu, selain soal fisik dan pengaruhnya pada kesehatan, juga untuk mendapatkan pengalaman unik. Kegiatan lari maraton publik diketahui menawarkan aspek atraktif. Misalnya, lari dengan taburan bedak warna-warni (colour run) dan lari dengan aksesoris yang menyala di malam hari (glow in the dark run). Selain itu, para pesertanya juga terpikat dengan kegiatan charity (aksi sosial) yang umumnya bergabung dengan acara lari publik itu sendiri.
Berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, jumlah penduduk Indonesia di 2017 adalah 261,89 juta jiwa. Bila merujuk pada kategorisasi generasi, kaum muda milenial di Indonesia saat ini berjumlah sekitar 24,15 persen atau sebanyak 63,23 juta jiwa—terhitung dari jumlah penduduk berusia 20 hingga 34 tahun di 2017 (gambar 2.1). Generasi inilah yang saat ini menjadi penentu banyak lini kehidupan, termasuk tren olahraga saat ini.

Dari survei yang dilakukan oleh Sun Life Financial Asia 2017 (gambar 2.2) memperlihatkan lari sebagai pilihan olahraga yang paling ingin dilakukan orang Indonesia. Sebanyak 60 persen menyatakan hal itu, dan angka ini tertinggi di Asia. Pilihan selanjutnya adalah bersepeda sebesar 55 persen dan berenang 45 persen.

Berpartisipasi dalam kegiatan lari publik bukan sekadar soal sehat, tetapi juga karena event itu menarik dan populer, atau karena ingin tampak tampil dalam acara seru ala generasi muda kekinian. Olahraga lari makin diminati, paling tidak karena alasan-alasan berikut.
·         Agar eksis di sosial media
Sangat sering kita menemukan foto – foto orang yang tengah berolahraga lari, lengkap dengan pakaian dan sepatu lari yang sedang kekinian. Apalagi tersedianya aplikasi yang menghitung jarak lari yang sudah ditempuh, walaupun jarak tidak jauh, rasanya cukup memuaskan saat memamerkannya di sosial media.
·         Olahraga lari sangat banyak manfaat bagi kesehatan
Olahraga lari mempunyai dampak positif bagi kesehatan, contohnya lari dapat menguatkan otot, tulang, dan persendian. Selain itu, lari juga memiliki manfaat psikologis, karena lari dapat membuat kita bersifat positif dan optimis. Menurut penelitian Duke University Medical Center, olahraga ini mampu membantu seseorang melakukan penyembuhan diri sendiri dari penyakit kurang dari seminggu.
·         Dapat berbagi dengan berlari
Gerakan Berlari Untuk Berbagi rupanya sadah sangat popular saat ini. Banyak perusahaan yang melaksanakan penggalangan charity dengan mengajak para penghobi lari untuk berdonasi. Gerakan tersebut dilakukan dan dipopulerkan oleh Sandiaga Uno sejak tahun 2009 ketika beliau masih aktif di dunia usaha. Melalui Berlari Untuk Berbagi, beliau mendonasikan hartanya untuk setiap kilometer yang dilalui. Misalnya ada event Retro Run yang dilaksanakan sebagai fun charity. Inisiator Retro Run, yaitu Bethadine menggandeng Yayasan Kanker Indonesia. Dari hasil dari Retro Run tersebut dapat terkumpul sekitar 150 Juta Rupiah yang langsung didonasikan untuk memerangi penyakit kanker. Retro Run berencana akan diselenggarakan tiap tahun, banyak sekali orang orang turut serta dalam event tersebut karena Retro Run merupakan event lari yang bisa dibilang unik karena di salah satu segmen lari tersebut, peserta diajak lari dengan cara mundur.
·         Ajang bersosialisasi
Dengan mengikuti event lari, kita dapat menemui banyak orang yang mempunyai kegemaran yang sama, karena itu lah kita bisa berbagi pengalaman satu sama lain, mengikuti komunitas lari adalah salah satu cara untuk menemui banyak orang yang sehobi, karena melakukan hal tersebut banyak manfaatnya. Antara lain tempat untuk memperoleh update info event-event lari terbaru, saling menyemangati, dan dapat bersilaturahmi.
·         Lari itu mudah dan murah
Olahraga lari tidak membutuhkan biaya yang tinggi bahkan tidak sama sekali, olahraga tersebut hanya membutuhkan sepatu yang cocok dan tekad yang kuat.

Populernya lari di kalangan masyarakat, khususnya kaum urban, juga terlihat dari semakin banyaknya event olahraga ini. Bahkan, beberapa acara yang digelar merupakan bagian dari gerakan pariwisata yang didukung oleh pemerintah. Dibawah ini contoh beberapa event olahraga lari sepanjang tahun 2018 yang berlokasi diberbagai kota besar di Indonesia. Sebut saja Tahura Trail Run di Bandung, Minangkabau Run di Padang, Mandiri Jogja Run di Yogjakarta dan Milo Run di Jakarta serta masih banyak lagi.
Event – event lari ini diselenggarakan di lokasi atau daerah yang berbeda – beda dan sering kali mempunyai tujuan yang berbeda pula, contohnya ada beberapa event lari yang diselenggarakan untuk membiayai pengobatan penyakit – penyakit seperti run for cancer, atau hanya untuk hiburan belaka yang menjadi tujuan kebanyakan event lari.


No.
Tanggal
Nama Lomba
Lokasi
1
20-Jan-18
Tahura Trail Run 2018 
Bandung
2
28-Jan-18
Lombok Marathon 2017
Lombok
3
4-Feb-18
Minangkabau Run
Padang
4
8-Apr-18
Run For Cancer 2018
Jakarta
5
15-Apr-18
Mandiri Jogja Marathon 2018
Yogyakarta
6
22-Apr-18
Kartini Run 2018
Jakarta
7
22-Apr-18
Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) Run
Jakarta
8
4-May-18
Rinjani 100 2018 
Lombok
9
15-Jul-18
UI Half Marathon 2018
Depok
10
15-Jul-18
Milo Jakarta International 10K 2018 
Jakarta
11
22-Jul-18
Pocari Sweat Bandung West Java Marathon 2018
Bandung
12
12-Aug-18
Surabaya Marathon 2018
Surabaya
13
2-Sep-18
Ubud Run 2018
Ubud
14
9-Sep-18
Maybank Bali Marathon 2018
Bali
15
16-Sep-18
The Color Run Hero Tour 2018
Jakarta
16
23-Sep-18
Herbalife Run 2018
Tangerang
17
23-Sep-18
New Balance RUN ON 2018
Alam Sutera, Tangerang
18
21-Oct-18
Mandiri Jakarta City Marathon 2018
Jakarta
19
18-Nov-18
Borobudur Marathon 2018
Magelang
20
2-Dec-18
2XU Compression Run Indonesia 2018
Tangerang Selatan
21
9-Dec-18
Pertamina Eco Run 2018 
Tangerang
22
9-Dec-18
SuperBall Run 2018
Jakarta
23
22-Dec-18
Air Force Run 2018
Jakarta
(Tabel 2.1)


Berpartisipasi dalam kegiatan lari publik bukan sekadar soal sehat, tetapi juga karena event itu menarik dan populer, atau karena ingin tampak tampil dalam acara seru ala generasi muda kekinian.
Melalui berbagai kegiatan ini, konsep kesehatan yang ditawarkan bukan sekadar hanya menjadi bugar, melainkan juga menikmati pengalaman termasuk di dalamnya terlihat bagus, tampak hebat, dan bahagia dan membagikan pengalaman tersebut kepada kawan-kawan mereka melalui media sosial.
Tren olahraga lari sangat cepat diserap oleh penduduk – penduduk urban, terutama di ibu kota Indonesia yaitu Jakarta. Tetapi sebenarnya mengapa banyak sekali event – event lari dan marathon di kota-kota besar di Indonesia? Berikut ini merupakan alasan – alasannya:
1.    Kota besar sangat mudah dimasuki budaya luar
Sebagai contoh, Jakarta yang merupakan kota yang pertama kali menerima tren atau budaya asing yang berada di luar Indonesia, karena lari adalah salah satunya, maka tren tersebut dengan mudah langsung tersebar diseluruh pelosok Jakarta.
2.    Penduduk kota besar seperti Jakarta sangat jarang bergerak
Penelitian Standford pada proyek Activity Inequality di bulan Juli 2017, membuktikan bahwa Indonesia berada di peringkat terendah jumlah langkah rata-rata per hari dari 46 negara yang di survei. Masyarakat Indonesia rata-rata hanya memiliki 3513 langkah per hari. Karena hal tersebut, pemerintah ingin mendorong masyarakat di sekitar seluruh Indonesia dan Jakarta untuk banyak bergerak.
3.        Mengenalkan penduduk di kota besar dengan hidup sehat
Dengan memperkenalkan tren lari kepada penduduk di kota kota besar, maka penduduk akan menjadi lebih terbiasa dengan pola hidup yang sehat, yang salah satunya adalah olahraga secara rutin dan teratur.

2.8 Komunitas – Komunitas Lari di Ibu Kota
Membludaknya olahraga lari di Indonesia mempengaruhi terbentuknya komunitas – komunitas lari yang tersebar di seluruh negri. Komunitas lari bertujuan untuk mengumpulkan orang – orang yang gemar berlari dan terkadang mengadakan acara lari bersama. Sering kali suatu komunitas lari mempunyai anggota dari daerah yang sama, seperti Cinere Night Run yang beranggotakan penggemar lari dari Cinere, dan juga Tebetian yang beranggotakan penggemar lari dari Tebet.
Orang – orang disekitar Indonesia yang menyukai olahraga lari banyak sekali yang mengikuti komunitas lari di daerah mereka, karena dengan bergabung dengan komunitas tersebut, para pelari dapat menambah pengalaman dan menambah pertemanan. Para pelari professional dapat membagikan pengalaman lari mereka kepada pelari – pelari di komunitas mereka. Berikut ini merupakan beberapa komunitas – komunitas yang berada di Jakarta:
·         Rush Runners
·         Smandel Runners
·         IndoRunnners
·         Fake Runners
·         RIOT Runners
·         UNJ Runners
·         Long Distance Runnners Indonesia
·         Tebetian
·         Bintaro Trojan Runners
·         RFI Runners
Semua komunitas tersebut sering mengadakan acara larinya sendiri, tempat dan jadwal biasanya ditentukan oleh komunitas, tempat yang paling sering dipilih oleh komunitas – komunitas lari Ibu Kota adalah Gelora Bung Karno, karena GBK memiliki tempat yang cukup ideal untuk para pelari.

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Olahraga lari merupakan olahraga yang tertua di dunia, diperkirakan disebabkan oleh kesederhanaan dan kemudahan melakukan olahraga tersebut, olahraga lari juga terdiri dari banyak macam, jenis yang utamanya adalah lari jarak pendek, lari jarak menengah, dan lari jarak jauh. Marathon adalah salah satu jenis olahraga lari yang paling terkenal dan banyak dilakukan hingga saat ini, terutama pada kaum urban. Olahraga lari sangat mudah masuk ke kota – kota urban, karena kebanyakan kaum urban gemar mengikuti tren yang sedang beredar di lingkungan sekitar mereka apalagi di Jakarta. Tren olahraga lari di kalangan urban membawa cukup banyak dampak kepada gaya hidup para kaum urban dari sisi kesehatan maupun sisi perekonomian.
Dengan berlari, kaum urban dapat menjaga kesehatan dan tetap eksis di kehidupan sosial mereka, karena itu lah kaum urban sangat menggemari olahraga tersebut. Populernya lari memicu banyaknya penyelenggaraan event – event lari, tidak hanya di ibu kota, di seluruh pelosok Indonesia pun diselenggarakan juga banyak sekali event lari yang diikuti oleh komunitas – komunitas lari di seluruh Indonesia.


3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini mempunyai banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, sehingga penulis akan membagikan saran kepada pembaca, serta peneliti lain sehingga dapat belajar dari kekeliruan yang berada pada karya tulis ini dan bisa melengkapi untuk penelitian kedepan.

3.2.1        Saran Kepada Pembaca
1.      Penulis memberi saran kepada pembaca untuk selalu bersemangat dan tekun dalam menjadikan olahraga lari sebagai gaya hidup masing – masing. Olahraga lari membutuhkan pemanasan yang cukup, maka lakukanlah pemanasan terlebih dahulu agar tidak terjadi cedera, olahraga lari sebagai gaya hidup sebaiknya diselingi oleh makan yang sehat dan teratur, serta tidur yang cukup agar kesehatan tubuh menjadi optimal.
2.      Bagi pelari yang masih pemula, usahkan untuk tidak memaksa tubuh untuk langsung berlari jarak jauh seperti marathon, mulailah dengan jarak – jarak yang pendek agar dapat terbiasa. Bagi yang ingin menjadi pelari professional, disarankan agar selalu melakukan olahraga lari secara rutin, atur pola makan, dan kuatkan tekat, seperti yang di katakan Matthew Inman (2014:112) pada buku The Terrible and Wonderful Reasons Why I Run Long Distances bahwa kita harus tutup mulut dan lari saja, karena otak dan tubuh tidak akan kehabisan alasan untuk bersantai. Kita harus membuat pengorbanan dan usaha yang kuat jika ingin menjadi atlet professional.

3.2.2        Saran Kepada Peneliti Lain
1.      Karena karya tulis ini masih mempunyai beberapa kekurangan, penulis ingin memberi saran kepada para peneliti lain yang akan meneliti topik pembahasan yang serupa. Dalam penelitian selanjutnya, peneliti dapat memasukan referensi lebih banyak, terutama dari buku – buku yang berdasarkan tentang olahraga lari, agar dapat mencakup keseluruhan teori dari para ahli olahraga lari serta memperbaik penelitian yang dilakukan.
2.      Peneliti juga dapat mencari lebih banyak informasi yang berkaitan dengan kaum urban dengan melakukan kuesioner atau angket yang ditujukan kepada masyarakat sekitar agar penelitian dapat dilakukan dan dibuat secara akurat dan tepat.

Komentar

Postingan Populer