Karya Tulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Salah satu cabang olahraga
yang sangat populer belakangan ini adalah olahraga lari atau marathon. Terutama
di daerah urban seperti Jakarta, tidak asing apabila kita melihat orang baik
lelaki atau perempuan, dari anak-anak sampai orang dewasa yang sedang berlari
di sekitar kota di pagi, sore, ataupun malam hari.
Olahraga lari berbeda dengan
olahraga yang lain, karena berlari adalah kemampuan yang sudah dimiliki manusia
sejak zaman dahulu. Contohnya lari bagi manusia purba digunakan untuk berburu
atau melakukan sesuatu yang membutuhkan pergerakan yang cepat dari satu tempat
ke tempat lain. Tetapi lama kelamaan peradaban manusia semakin berkembang
sehingga berlari dijadikan sebagai sebuah olahraga dan tidak lagi digunakan
untuk berburu atau mencari makanan, terlebih lagi kendaraan untuk bergerak dari
satu tempat ke tempat lain juga sudah sangat berkembang, dari kereta kuda
hingga sekarang yaitu mobil, motor, kapal laut maupun pesawat udara dan sejenisnya.
Lari merupakan olahraga yang
sangat mudah dilakukan saat ini, sehingga sekarang sangat banyak orang yang
sudah menjadikan lari sebagai bagian dari gaya hidup mereka, selain untuk
menjaga kesehatan tubuh, mereka juga mengikuti olahraga lari yang sedang tren
saat ini, sebagai buktinya, banyak sekali pelari yang mengikuti event – event di sekeliling Indonesia,
seperti Jakarta Marathon, Surabaya Marathon, Borobudur Marathon, dan banyak
lagi.
Karena itulah, penulis
memutuskan untuk memilih judul “Olahraga Lari & Marathon Sebagai Gaya Hidup
Kaum Urban.”
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan olahraga lari & marathon?
2.
Apa
yang dimaksud dengan kaum urban?
3.
Bagaimana
sejarah olahraga lari dan apa sajakah jenis-jenisnya?
4.
Mengapa
olahraga lari banyak digemari oleh kaum urban di Indonesia?
5.
Faktor
– faktor apakah yang mendukung banyak penyelenggaraan marathon disekitar ibu
kota?
6.
Apakah
manfaat olahraga lari pada kaum urban dari sisi kesehatan dan perekonomian?
1.3 Batasan
Masalah
Penulis membatasi ruang
lingkup pembahasan pada faktor dan manfaat olahraga lari & marathon yang
telah menjadi gaya hidup kaum urban di beberapa kota besar di Indonesia.
1.4 Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai
berikut:
1.
Menjelaskan
tentang apa yang dimaksud dengan olahraga lari dan kaum urban.
2.
Mengetahui
penyebab tersebar luasnya olahraga lari serta maraknya trend lari pada kaum
urban di Indonesia.
3.
Mengetahui
faktor – faktor pendorong pemerintah mendukung banyak penyelengaraaan marathon
disekitar ibu kota.
4.
Mengetahui
manfaat olahraga lari pada kaum urban dari sisi kesehatan dan perekonomian.
1.5 Teknik
Pengumpulan Data
Pada karya tulis ini penulis
menggunakan teknik studi pustaka, yaitu mencari referensi dari buku dan
internet, serta observasi lapangan, yaitu mengamati langsung tempat untuk
mendapatkan data pendukung.
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Olahraga Lari
Olahraga lari merupakan olahraga tertua di dunia, berlari sudah dikenal
dari zaman dahulu. Berlari dan berjalan relatif sama karena keduanya meletakkan
kaki disuatu tempat secara bergantian untuk mencapai titik tentu, yang
membedakannya hanyalah kontak kaki dengan tanah.
Olahraga lari menurut M. Djumijar (2004:13) adalah frekuensi langkah
yang di cepatkan sehingga badan seperti melayang saat berlari. Lari adalah
gerakan dasar mengais, badan yang bergerak maju karena adanya akibat dari gaya
dorong ke belakang terhadap tanah. Eddy Purnomo (2007: 1) menyatakan, olahraga
lari ada berbagai macam yaitu:
a.
Lari
jarak pendek atau sprint
Jarak tempuhnya adalah 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Lari sprint
dimulai dari 50 meter sampai 400 meter.
b.
Lari
jarak menengah atau middle distance
Jarak
tempuhnya 800 meter, 1.500 meter, dan 3.000 meter.
c.
Lari
jarak jauh atau long distance
Jarak tempuhnya 3000 keatas, umumnya mencapai 5.000
meter, 10.000 meter, dan 42.195 meter yang disebut juga marathon.
Berdasarkan
definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa olahraga lari adalah olahraga
tertua di dunia yang dilakukan dengan meletakkan kaki di suatu tempat secara
bergantian dan dengan frekuensi yang lebih cepat dibanding berjalan. Olahraga
lari juga dibagi menjadi tiga macam yaitu jarak pendek, jarak menengah, dan
jarak jauh atau marathon.
2.2
Definisi Kaum Urban
Seorang
ahli antropologi R. Linton mengemukakan, bahwa masyarakat adalah setiap
kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka
ini dapat mengorganisasikan dirinya berfikir tentang dirinya dalam satu
kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Sosiologi membagi komunitas
menjadi komunitas rural dan komunitas urban.
Masyarakat
urban adalah masyarakat yang tinggal di perkotaan. Urban community adalah sekumpulan masyarakat yang anggotanya
relatif besar dan mata pencaharian utamanya berdagang dan industri. Beberapa
ciri – ciri kaum urban adalah:
·
Kehidupan
keagaaman berkurang, karena cara berpikir yang rasional dan cenderung sekuler
·
Sikap
mandiri yang kuat dan tidak terlalu tergantung pada orang lain sehingga
cenderung individualistis
·
Pembagian
kerja sangat jelas dan tegas berdasarkan tingkat kemampuan/ keahlian
·
Hubungan
antar individu bersifat formal dan interaksi antar warga berdasarkan
kepentingan.
·
Sangat
menghargai waktu sehingga perlu adanya perencanaan yang matang.
·
Masyarakat
cerderung terbuka terhadap perubahan didaerah tertentu, tingkat pertumbuhan
penduduknya sangat tinggi dan kontrol sosial antar warga relatif rendah
·
Kehidupan
bersifat non agraris dan menuju kepada spesialisasi keterampilan
·
Mobilitas
sosialnya sangat tinggi karena penduduknya bersifat dinamis, memanfaatkan waktu
dan kesempatan, kreatif, dan inovatif
Berdasarkan
pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa tren olahraga lari pasti sangat
mudah untuk diterima dan diikuti oleh banyak orang dari masyarkat urban
tersebut yang dikarenakan oleh ciri – ciri yang dimiliki
2.3 Sejarah Olahraga Lari dan
Marathon
Pada sekitar 766 tahun sebelum masehi, seorang tentara
berlari dari 40km dari Yunani ke Athena untuk memberitahukan kemenangan Yunani
atas Persia, ketika sampai di Athena, tentara itu meninggal, sebagai kenangan
jasanya, diselenggarakanlah olimpiade lari pertama, kompetisi olahraga pertama
diberi nama Olimpiade karena berlangsung di kota Olympia, karena olimpiade saat
itu masih kuno, hanya ada lima cabang olahraga dan tiga diantaranya adalah
olahraga kaki. Hadiah saat itu merupakan uang dan olive oil. Sedangkan Marathon
mulai dikenal sejak 490 tahun sebelum masehi di kota Marathon, sejak saat itu lama
kelamaan olahraga lari terus berkembang.
Sampai pada tahun 1870-1871
dimana negara Perancis kalah pada perperangan Franco-Prussian. Seorang
sejarawan mengatakan bahwa kekalahan Perancis disebabakan oleh kurangnya
latihan fisik para tentara Perancis. Lalu terjadilah restrukturisasi kepada
Olimpiade yang menghasilkan olimpiade modern pertama di Athena pada tahun 1896.
Melainkan lima, di olimpiade modern tersebut terdapat sembilan cabang olahraga.
Dan disaat itu juga olahraga lari digolongkan ke dalam tiga bagian yakni:
·
Lari
jarak pendek (sprint) dibagi menjadi 100m,
200m, dan 400m, sedangkan lari sprint mempunyai jarak yang dimulai dari 50m –
400m.
·
Lari
jarak menengah (middle distance),
dibagi menjadi: 800m, 1.500m dan 3.000m.
·
Lari
jarak jauh, dibagi menjadi 5.000m, 10.000m, dan 42.195m (marathon)
Setelah olimpiade modern
tersebut, olahraga lari semakin tersebar luas dan membuat banyak sejarah dalam
perkembangannya, seperti pemecahan rekor oleh Roger Bannister pada 6 Mei 1954,
Roger berlari sepanjang 1 mil dalam waktu 3:59,4 di Oxford. Waktu tersebut
sekarang dijadikan standar oleh pelari lain. Karena olahraga lari semakin
meluas, perempuan akhirnya juga ikut olahraga lari pada tahun 1928 sebagai
kesetaraan gender diadakan 5 cabang
olahraga untuk perempuan yang diantaranya adalah cabang olahraga lari.
Perlombaan lari perempuan pertama adalah berlari 800m, tidak seperti perempuan
sekarang yang dapat berlari marathon sejauh 5000m sampai 42.000m, perempuan – perempuan
dahulu banyak yang pingsan di garis finish karena kelelahan dan belum terbiasa.
Olahraga lari pun juga tidak
melihat ras atau warna kulit, hal tersebut sudah terbukti, walau bertahun –
tahun hanya kebanyakan orang kulit putih yang ikut atau memenangkan perlombaan
– perlombaan lari, terbitlah seorang kulit hitam dari Etiopia bernama Abebe
Bikila. Dia sudah memenangkan olimpiade marathon sebanyak dua kali, yaitu pada
1960 dan 1964. Sejak saat itu banyak orang kulit hitam yang ikut memenangkan
banyak olimpiade lari.
Dan sampai sekarang olahragi
lari masih berkembang, banyak sekali kompetisi – kompetisi lari dan marathon
diseluruh dunia dengan tujuan yang berbeda – beda seperti fun run, charity run, competitive run, dan masih banyak lagi.
2.4
Jenis – Jenis Olahraga Lari Pada Olahraga Atletik
Olahraga lari memiliki banyak
macam yang berbeda – beda, mulai dari peraturannya hingga cara melakukannya,
semua macam dari olahraga lari ini berada di dalam olahraga atletik yaitu :
·
Olaharaga
Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek jaraknya
dibagi menjadi 100, 200, dan 400 meter, sedangkan sprint berjarak dari 50 sampai 400 meter. Pelari yang sampai garis
akhir dinyatakan pemenang. Lari jarak pendek betujuan untuk memaksimalkan
kecepatan secara horizontal. Pelari harus melebarkan langkahnya dan
mengeluarkan tenaga sebanyak mungkin
·
Olahraga
Lari Jarak Menengah
Lari jarak menengah merupakan
lari dengan jarak sepanjang 800 sampai 3000 meter. Sebelum mulai berlari, para
pelari menempelkan telapak tangan di tanah, meluruskan pandangan mata ke depan,
dan boleh mengayunkan lengan dengan seperlunya. Kemudian badan pelari condong
kedepan sebelum adanya peluit ditiup yang artinya perlombaan dimulai. Salah satu
poin yang paling penting adalah dengan lari dengan jarak menengah yaitu berlari
dengan apaadanya. Jika dirasa tubuh tidak kuat berlari dengan kecepatan
maksimal sebaiknya jangan memaksakan diri. Ketika mendekati sebuah garis
finish, pastikan kecepatan lari lebih di tingkatkan.
·
Olahraga
Lari Jarak Jauh
Lari jarak
jauh mempunyai jarak antara lain 5.000 meter, 10.000m, dan 42.195 (marathon).
Dalam marathon nantinya dilakukan di area luar seperti jalan raya yang jaraknya
cukup panjang.
·
Olahraga
Lari Estafet
Lari estafet adalah sebuah
olahraga yang dilakukan dengan cara bersambung dengan satu tim. Setiap tim dalam
lari estafet terdiri dari empat orang dan nantinya dilakukan dengan cara
memberikan sebuah tongkat estafet kepada setiap pelari yang dilakukan secara
sambung menyambung dari orang pertama, kedua, ketiga, hingga keempat. Saat pelari
memberikan sebuah tongkat estafet kepada pelari lain, jaraknya sendiri sudah
ditentukan. Dalam olahraga ini hal yang paling penting adalah kekompakan dalam
sebuah tim. Para peserta nantinya harus berlari dengan membawa sebuah tongkat. Lalu
pada putaran pertama pelari akan memberikan tongkatnya kepada pelari
selanjutnya dan seterusnya. Saat seorang peserta memberikan tongkat ke temannya
ada aturan sendiri yang harus di lakukan.
Jarak yang dilakukan pada lari
estafet meliputi 4×100 meter dan sejauh 4×400 meter. Maksudnya itu adalah jarak
yang di tempuh setiap pelari ke pelari lainnya sejauh 100 meter dan 400 meter
jika ditambah seluruhnya.
·
Olahraga
Lari Halang Rintang (Lari Gawang)
Lari halang
rintang memiliki jarak sejauh 3000 meter. Berbeda dengan lari lainnya, saat
berlari, pelari harus melalui banyak rintangan di sekitar jalur lari. Rintangannya
berbeda – beda, diantaranya adalah water
jump dan rintangan gawang. Agar bisa
memenangkan perlombaan lari haling rintang, seorang pelari harus memiliki
stamina yang kuat dan bisa melewati segala rintangan yang tersedia.
2.5
Manfaat Olahraga Lari
Olahraga lari merupakan
olahraga yang memiliki banyak sekali pengaruh yang bermanfaat bagi kesehatan
manusia, karena lari merupakan olahraga yang membutuhkan semua pergerakan dari
tubuh manusia, bahkan olahraga lari sangat populer belakang ini dalam kalangan
urban karena banyaknya manfaat yang bisa didapatkan dari olahraga tersebut.
2.5.1 Manfaat Olahraga Lari pada Sisi Kesehatan
·
Membakar
lemak
Dengan berlari, tubuh kita membakar banyak sekali lemak, karena itulah
olahraga lari sangat cocok untuk orang yang obesitas atau memang hanya ingin
menurunkan berat badan saja.
·
Mengurangi
stress
Lari sudah terbukti bahwa dapat bekerja seperti sebuah antidepresan,
sebab berlari membuat tubuh meningkatkan produksi hormon – hormon yang dapat
membuat suasana hati membaik. Maka bisa dibilang bahwa berlari dapat mengurangi
depresi.
·
Mencegah
osteoporosis
Orang – orang lansia sering kali terkena osteoporosis yang menyebabkan
rapuhnya tulang – tulang ditubuh, hal ini bisa dicegah dengan rutin berlari di
masa muda, dengan begitu pertumbuhan sel – sel tulang menjadi lebih meningkat
dan menurunkan resiko terkena osteoporosis.
·
Mencegah
penyakit jantung
Dengan berlari, jantung juga akan ikut terlatih dan tidak rentan
terhadap penyakit – penyakit kardiovaskular, terutama jantung koroner.
·
Meningkatkan
kesehatan otak
Olahraga lari ternyata juga memilik pengaruh terhadap otak, karena saat
berlari, sirkulasi darah menjadi lancar dan mengakibatkan peningkatan jumlah
oksigen yang masuk, dan membuat otak semakin sehat dan tajam.
·
Menguatkan
otot
Menurut Glen Thurgood (2014:12) pada The
Complete Running & Marathon Book, otot adalah teman baik seorang
pelari, otot memberi tahu ketika berlari dengan baik, dan memperingati ketika
beraktifitas lari terlalu keras. Otot akan semakin kuat dan terlatih jika
sering diasah secara rutin, semakin rajin berlari, semakin tinggi kekuatan kita
pada saat berlari.
2.5.2 Manfaat Olahraga Lari pada Sisi Perekonomian
Selain
kesehatan, olahraga lari juga mempunyai beberapa pengaruh terhadap perekonomian
kaum urban di Indonesia yaitu:
·
Tidak
diperlukannya uang banyak untuk berolahraga
Adanya tren olahraga ini membuat penduduk bisa banyak berolahraga dan
menghabiskan uang secara minimal atau tidak sama sekali, karena berbeda dengan
olahraga lain, lari hanya membutuhkan sepatu yang cocok dipakai, waktu, dan
tempat.
·
Banyak
penyelenggaraan acara lari di banyak tempat.
Maraknya tren lari memicu penyelenggaraan lari di mana – mana, hal ini
membuat para investor olahraga lari mendapat penghasilan yang lumayan, apalagi
jika yang ikut mencapai ratusan atau bahkan ribuan, terkadang orang ikut demi
mendapatkan hadiahnya yang sering kali sangat besar.
·
Banyaknya
orang asing dari negara lain yang datang ke Indonesia
Tidak jarang kita melihat orang dari negara jauh datang ke Indonesia
hanya untuk mengikuti event lari yang
ada, hal itu dapat disebabkan karena mereka ingin meraih hadiah yang tersedia
jika menang, banyak sekali orang dari negara luar berpenghasilan tinggi karena
banyak memenangkan event lari di
sekitar Indonesia. Karena hal tersebut maka negara Indonesia mendapat banyak
keuntungan dari banyaknya orang asing yang ingin berkompetisi di Indonesia.
2.6 Penyebab Digemarinya Olahraga Lari Oleh Kaum Urban
Lari
merupakan olahraga yang cocok dengan kaum urban terutama generasi millenial.
Dikatakan demikian karena di kota-kota besar, olahraga ini sangat diminati. Bisa
saja karena manfaat banyak dan dengan biaya yang sangat rendah, berbeda dengan
olahraga – olahraga yang lain.
Generasi
milenial biasanya menyukai partisipasi dalam event lari publik, baik kategori 5 KM, 10KM, half-marathon, dan
sebagainya. Tujuan mereka mengikuti kegiatan itu, selain soal fisik dan
pengaruhnya pada kesehatan, juga untuk mendapatkan pengalaman unik. Kegiatan
lari maraton publik diketahui menawarkan aspek atraktif. Misalnya, lari dengan
taburan bedak warna-warni (colour run)
dan lari dengan aksesoris yang menyala di malam hari (glow in the dark run). Selain itu, para pesertanya juga terpikat
dengan kegiatan charity (aksi sosial)
yang umumnya bergabung dengan acara lari publik itu sendiri.
Berdasarkan
Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, jumlah penduduk Indonesia di 2017 adalah
261,89 juta jiwa. Bila merujuk pada kategorisasi generasi, kaum muda milenial di
Indonesia saat ini berjumlah sekitar 24,15 persen atau sebanyak 63,23 juta
jiwa—terhitung dari jumlah penduduk berusia 20 hingga 34 tahun di 2017 (gambar 2.1).
Generasi inilah yang saat ini menjadi penentu banyak lini kehidupan, termasuk
tren olahraga saat ini.
Dari
survei yang dilakukan oleh Sun Life Financial Asia 2017 (gambar 2.2)
memperlihatkan lari sebagai pilihan olahraga yang paling ingin dilakukan orang
Indonesia. Sebanyak 60 persen menyatakan hal itu, dan angka ini tertinggi di
Asia. Pilihan selanjutnya adalah bersepeda sebesar 55 persen dan berenang 45
persen.
Berpartisipasi
dalam kegiatan lari publik bukan sekadar soal sehat, tetapi juga karena event itu menarik dan populer, atau
karena ingin tampak tampil dalam acara seru ala generasi muda kekinian. Olahraga
lari makin diminati, paling tidak karena alasan-alasan berikut.
·
Agar
eksis di sosial media
Sangat sering kita menemukan foto – foto orang yang
tengah berolahraga lari, lengkap dengan pakaian dan sepatu lari yang sedang
kekinian. Apalagi tersedianya aplikasi yang menghitung jarak lari yang sudah
ditempuh, walaupun jarak tidak jauh, rasanya cukup memuaskan saat memamerkannya
di sosial media.
·
Olahraga
lari sangat banyak manfaat bagi kesehatan
Olahraga lari mempunyai dampak positif bagi kesehatan,
contohnya lari dapat menguatkan otot, tulang, dan persendian. Selain itu, lari
juga memiliki manfaat psikologis, karena lari dapat membuat kita bersifat
positif dan optimis. Menurut penelitian Duke University Medical Center,
olahraga ini mampu membantu seseorang melakukan penyembuhan diri sendiri dari
penyakit kurang dari seminggu.
·
Dapat
berbagi dengan berlari
Gerakan Berlari Untuk Berbagi rupanya sadah sangat
popular saat ini. Banyak perusahaan yang melaksanakan penggalangan charity
dengan mengajak para penghobi lari untuk berdonasi. Gerakan tersebut dilakukan dan
dipopulerkan oleh Sandiaga Uno sejak tahun 2009 ketika beliau masih aktif di
dunia usaha. Melalui Berlari Untuk Berbagi, beliau mendonasikan hartanya untuk
setiap kilometer yang dilalui. Misalnya ada event
Retro Run yang dilaksanakan sebagai fun charity. Inisiator Retro Run, yaitu
Bethadine menggandeng Yayasan Kanker Indonesia. Dari hasil dari Retro Run
tersebut dapat terkumpul sekitar 150 Juta Rupiah yang langsung didonasikan
untuk memerangi penyakit kanker. Retro Run berencana akan diselenggarakan tiap
tahun, banyak sekali orang orang turut serta dalam event tersebut karena Retro Run merupakan event lari yang bisa dibilang unik karena di salah satu segmen lari
tersebut, peserta diajak lari dengan cara mundur.
·
Ajang
bersosialisasi
Dengan mengikuti event
lari, kita dapat menemui banyak orang yang mempunyai kegemaran yang sama,
karena itu lah kita bisa berbagi pengalaman satu sama lain, mengikuti komunitas
lari adalah salah satu cara untuk menemui banyak orang yang sehobi, karena
melakukan hal tersebut banyak manfaatnya. Antara lain tempat untuk memperoleh
update info event-event lari terbaru,
saling menyemangati, dan dapat bersilaturahmi.
·
Lari
itu mudah dan murah
Olahraga lari tidak membutuhkan biaya yang tinggi
bahkan tidak sama sekali, olahraga tersebut hanya membutuhkan sepatu yang cocok
dan tekad yang kuat.
Populernya lari di kalangan
masyarakat, khususnya kaum urban, juga terlihat dari semakin banyaknya event olahraga ini. Bahkan, beberapa
acara yang digelar merupakan bagian dari gerakan pariwisata yang didukung oleh
pemerintah. Dibawah ini contoh beberapa event
olahraga lari sepanjang tahun 2018 yang berlokasi diberbagai kota besar di
Indonesia. Sebut saja Tahura Trail Run
di Bandung, Minangkabau Run di Padang, Mandiri Jogja Run di Yogjakarta dan Milo
Run di Jakarta serta masih banyak lagi.
Event – event
lari ini diselenggarakan di lokasi atau daerah yang berbeda – beda dan sering
kali mempunyai tujuan yang berbeda pula, contohnya ada beberapa event lari yang diselenggarakan untuk
membiayai pengobatan penyakit – penyakit seperti run for cancer, atau hanya untuk hiburan belaka yang menjadi tujuan
kebanyakan event lari.
No.
|
Tanggal
|
Nama Lomba
|
Lokasi
|
1
|
20-Jan-18
|
Tahura Trail Run 2018
|
Bandung
|
2
|
28-Jan-18
|
Lombok Marathon 2017
|
Lombok
|
3
|
4-Feb-18
|
Minangkabau Run
|
Padang
|
4
|
8-Apr-18
|
Run For Cancer 2018
|
Jakarta
|
5
|
15-Apr-18
|
Mandiri Jogja Marathon 2018
|
Yogyakarta
|
6
|
22-Apr-18
|
Kartini Run 2018
|
Jakarta
|
7
|
22-Apr-18
|
Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) Run
|
Jakarta
|
8
|
4-May-18
|
Rinjani 100 2018
|
Lombok
|
9
|
15-Jul-18
|
UI Half Marathon 2018
|
Depok
|
10
|
15-Jul-18
|
Milo Jakarta International 10K 2018
|
Jakarta
|
11
|
22-Jul-18
|
Pocari Sweat Bandung West Java Marathon 2018
|
Bandung
|
12
|
12-Aug-18
|
Surabaya Marathon 2018
|
Surabaya
|
13
|
2-Sep-18
|
Ubud Run 2018
|
Ubud
|
14
|
9-Sep-18
|
Maybank Bali Marathon 2018
|
Bali
|
15
|
16-Sep-18
|
The Color Run Hero Tour 2018
|
Jakarta
|
16
|
23-Sep-18
|
Herbalife Run 2018
|
Tangerang
|
17
|
23-Sep-18
|
New Balance RUN ON 2018
|
Alam Sutera, Tangerang
|
18
|
21-Oct-18
|
Mandiri Jakarta City Marathon 2018
|
Jakarta
|
19
|
18-Nov-18
|
Borobudur Marathon 2018
|
Magelang
|
20
|
2-Dec-18
|
2XU Compression Run Indonesia 2018
|
Tangerang Selatan
|
21
|
9-Dec-18
|
Pertamina Eco Run 2018
|
Tangerang
|
22
|
9-Dec-18
|
SuperBall Run 2018
|
Jakarta
|
23
|
22-Dec-18
|
Air Force Run 2018
|
Jakarta
|
(Tabel 2.1)
Berpartisipasi dalam kegiatan
lari publik bukan sekadar soal sehat, tetapi juga karena event itu menarik dan populer, atau karena ingin tampak tampil
dalam acara seru ala generasi muda kekinian.
Melalui berbagai kegiatan ini,
konsep kesehatan yang ditawarkan bukan sekadar hanya menjadi bugar, melainkan
juga menikmati pengalaman termasuk di dalamnya terlihat bagus, tampak hebat,
dan bahagia dan membagikan pengalaman tersebut kepada kawan-kawan mereka
melalui media sosial.
Tren olahraga lari sangat
cepat diserap oleh penduduk – penduduk urban, terutama di ibu kota Indonesia
yaitu Jakarta. Tetapi sebenarnya mengapa banyak sekali event – event lari dan marathon di kota-kota besar di Indonesia?
Berikut ini merupakan alasan – alasannya:
1.
Kota
besar sangat mudah dimasuki budaya luar
Sebagai contoh, Jakarta yang merupakan kota yang
pertama kali menerima tren atau budaya asing yang berada di luar Indonesia,
karena lari adalah salah satunya, maka tren tersebut dengan mudah langsung
tersebar diseluruh pelosok Jakarta.
2.
Penduduk
kota besar seperti Jakarta sangat jarang bergerak
Penelitian Standford pada proyek Activity Inequality di bulan Juli 2017, membuktikan bahwa Indonesia
berada di peringkat terendah jumlah langkah rata-rata per hari dari 46 negara
yang di survei. Masyarakat Indonesia rata-rata hanya memiliki 3513 langkah per
hari. Karena hal tersebut, pemerintah ingin mendorong masyarakat di sekitar
seluruh Indonesia dan Jakarta untuk banyak bergerak.
3.
Mengenalkan
penduduk di kota besar dengan hidup sehat
Dengan memperkenalkan tren lari kepada penduduk di
kota kota besar, maka penduduk akan menjadi lebih terbiasa dengan pola hidup
yang sehat, yang salah satunya adalah olahraga secara rutin dan teratur.
2.8
Komunitas – Komunitas Lari di Ibu Kota
Membludaknya olahraga lari di
Indonesia mempengaruhi terbentuknya komunitas – komunitas lari yang tersebar di
seluruh negri. Komunitas lari bertujuan untuk mengumpulkan orang – orang yang
gemar berlari dan terkadang mengadakan acara lari bersama. Sering kali suatu
komunitas lari mempunyai anggota dari daerah yang sama, seperti Cinere Night
Run yang beranggotakan penggemar lari dari Cinere, dan juga Tebetian yang
beranggotakan penggemar lari dari Tebet.
Orang – orang disekitar
Indonesia yang menyukai olahraga lari banyak sekali yang mengikuti komunitas
lari di daerah mereka, karena dengan bergabung dengan komunitas tersebut, para
pelari dapat menambah pengalaman dan menambah pertemanan. Para pelari
professional dapat membagikan pengalaman lari mereka kepada pelari – pelari di
komunitas mereka. Berikut ini merupakan beberapa komunitas – komunitas yang
berada di Jakarta:
·
Rush
Runners
·
Smandel
Runners
·
IndoRunnners
·
Fake
Runners
·
RIOT
Runners
·
UNJ
Runners
·
Long
Distance Runnners Indonesia
·
Tebetian
·
Bintaro
Trojan Runners
·
RFI
Runners
Semua komunitas tersebut
sering mengadakan acara larinya sendiri, tempat dan jadwal biasanya ditentukan
oleh komunitas, tempat yang paling sering dipilih oleh komunitas – komunitas
lari Ibu Kota adalah Gelora Bung Karno, karena GBK memiliki tempat yang cukup
ideal untuk para pelari.
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Olahraga lari merupakan
olahraga yang tertua di dunia, diperkirakan disebabkan oleh kesederhanaan dan
kemudahan melakukan olahraga tersebut, olahraga lari juga terdiri dari banyak
macam, jenis yang utamanya adalah lari jarak pendek, lari jarak menengah, dan
lari jarak jauh. Marathon adalah salah satu jenis olahraga lari yang paling
terkenal dan banyak dilakukan hingga saat ini, terutama pada kaum urban.
Olahraga lari sangat mudah masuk ke kota – kota urban, karena kebanyakan kaum
urban gemar mengikuti tren yang sedang beredar di lingkungan sekitar mereka
apalagi di Jakarta. Tren olahraga lari di kalangan urban membawa cukup banyak
dampak kepada gaya hidup para kaum urban dari sisi kesehatan maupun sisi
perekonomian.
Dengan berlari, kaum
urban dapat menjaga kesehatan dan tetap eksis di kehidupan sosial mereka,
karena itu lah kaum urban sangat menggemari olahraga tersebut. Populernya lari
memicu banyaknya penyelenggaraan event – event
lari, tidak hanya di ibu kota, di seluruh pelosok Indonesia pun diselenggarakan
juga banyak sekali event lari
yang diikuti oleh komunitas – komunitas lari di seluruh Indonesia.
3.2
Saran
Penulis menyadari bahwa karya
tulis ini mempunyai banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna,
sehingga penulis akan membagikan saran kepada pembaca, serta peneliti lain
sehingga dapat belajar dari kekeliruan yang berada pada karya tulis ini dan
bisa melengkapi untuk penelitian kedepan.
3.2.1
Saran Kepada Pembaca
1.
Penulis
memberi saran kepada pembaca untuk selalu bersemangat dan tekun dalam
menjadikan olahraga lari sebagai gaya hidup masing – masing. Olahraga lari
membutuhkan pemanasan yang cukup, maka lakukanlah pemanasan terlebih dahulu
agar tidak terjadi cedera, olahraga lari sebagai gaya hidup sebaiknya diselingi
oleh makan yang sehat dan teratur, serta tidur yang cukup agar kesehatan tubuh
menjadi optimal.
2.
Bagi
pelari yang masih pemula, usahkan untuk tidak memaksa tubuh untuk langsung
berlari jarak jauh seperti marathon, mulailah dengan jarak – jarak yang pendek
agar dapat terbiasa. Bagi yang ingin menjadi pelari professional, disarankan
agar selalu melakukan olahraga lari secara rutin, atur pola makan, dan kuatkan
tekat, seperti yang di katakan Matthew Inman (2014:112) pada buku The Terrible and Wonderful Reasons Why I Run
Long Distances bahwa kita harus tutup mulut dan lari saja, karena otak dan
tubuh tidak akan kehabisan alasan untuk bersantai. Kita harus membuat
pengorbanan dan usaha yang kuat jika ingin menjadi atlet professional.
3.2.2
Saran Kepada Peneliti Lain
1.
Karena
karya tulis ini masih mempunyai beberapa kekurangan, penulis ingin memberi
saran kepada para peneliti lain yang akan meneliti topik pembahasan yang
serupa. Dalam penelitian selanjutnya, peneliti dapat memasukan referensi lebih
banyak, terutama dari buku – buku yang berdasarkan tentang olahraga lari, agar
dapat mencakup keseluruhan teori dari para ahli olahraga lari serta memperbaik
penelitian yang dilakukan.
2.
Peneliti
juga dapat mencari lebih banyak informasi yang berkaitan dengan kaum urban dengan
melakukan kuesioner atau angket yang ditujukan kepada masyarakat sekitar agar
penelitian dapat dilakukan dan dibuat secara akurat dan tepat.
Komentar
Posting Komentar